By Yohannis Tammu
Berkomunikasi dalam hal ini
berbicara dengan orang yang berada di depan kita adalah suatu keahlian yang
harus dimiliki dengan tingkatan yang baik jika kita ingin apa yang kita
sampaikan dan orang lain yang ada di depan kita itu saling tersambung,
terkoneksi dengan baik.
Jika kita ingin berinteraksi secara
efektif dengan lawan bicara kita untuk mempengaruhi lawan bicara kita, baik itu
teman bisnis kita, teman di lingkungan rumah, isteri, anak atau siapa saja,
maka point utama yang perlu kita lakukan adalah mengerti terlebih dahulu
lawan bicara kita tersebut. Inilah hal yang utama di dalam pendengaran
EMPATIK.
Point “Berusaha mengerti
terlebih dahulu” memerlukan perubahan cara berfikir (paradigma) yang
sangat baik dan dalam dari kita. Seseorang biasanya mendengar dengan maksud
bukan untuk mengerti akan tetapi mereka mendengar dengan maksud ingin menjawab.
Kita menyaring segalanya melalui paradigma kita sendiri, membacakan pendapat
kita sendiri, membacakan autobiografi kita ke dalam kehidupan orang lain.
Sehingga pembicaraan akan berlangsung dengan tidak baik, tidak menyenangkan
karena satu dengan yang lain tidak terkoneksi, data – data yang diberikan oleh
lawan bicara kita tidak teranalisis dengan baik, dan tentunya solusi yang
kita berikanpun pasti akan jauh dari solusi yang memuaskan, jauh dari
pembicaraan yang dalam.
Pendengaran empatik memerlukan jauh lebih banyak
dari pada sekedar merekam, merenungkan. Dalam komunikasi dengan menggunakan
teknik pendengaran empatik, anda mendengarkan dengan telinga, mata dan hati anda.
Kita dituntut juga untuk memperhatikan perasaan, perilaku dan makna dari
kata-kata yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Gunakan otak kiri dan otak
kanan anda sekaligus di dalam komunikasi ini. Dengan menggunakan mata, telinga,
hati, perasaan, otak kiri dan kanan maka kita akan mengerti apa yang dimaksud
oleh lawan bicara kita dalam upaya yang sifatnya EMPATIK (mengambil posisi
orang di depan kita). Dengan demikian kita pasti mampu untuk memberikan
respons yang tepat, kata-kata yang tepat, respek yang tepat atau solusi yang
tepat jika lawan bicara kita sedang meminta solusi dari kita atas apa yang
dialaminya. Berusahalah untuk mengerti di dalam berkumunikasi, dengan demikian
anda sudah melaksanakan teknik berkomunikasi dengan pendengaran EMPATIK.
Pembicaraan yang pertama mungkin anda gagal, akan tetapi jangan putus asa coba
dan coba dan coba lagi. Seperti kebiasaan para ilmuwan di dalam menemukan dan
menciptakan karyanya, 1 kali dua kali gagal bahkan ada yang 2000 kali gagal
tetapi terus mencoba akhirnya berhasil dan kita menikmati apa yang mereka
ciptakan di masa yang lampau. Selamat mencoba pasti TUHAN memberkati.