Selasa, 20 Maret 2012

MELAWAN KANKER DENGAN DAUN SIRSAK

Kanker dan Tumor adalah penyakit yang menjadi momok, penyakit yang menakutkan bagi banyak orang di seluruh dunia. Pengobatan terhadap kanker yang kita kenal selama ini adalah dengan menyinari sel kanker tersebut, atau mengangkat sel tersebut dari dalam tubuh si penderita. Sementara penelitian juga terus dilakukan untuk menemukan obat kanker yang terbaik atau teknik pengobatan yang terbaik, muncul sebuah obat herbal yang namanya “sirsak”

Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda yaitu : “zuur zak” yang mempunyai arti buah yang asam. Semua bagian dari tanaman ini dimulai dari bunga, daun, biji, kulit dan akar dapat kita gunakan sebagai obat tradisional.

Di dalam daun sirsak didapati 34 senyawa Cytotoxic, yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Dalam tugasnya membunuh sel-sel kanker senyawa cytotoxic tidak membunuh sel-sel yang baik di dalam tubuh, tidak menyebabkan rasa mual dan muntah serta tidak kehilangan berat badan ataupun kerontokan rambut dalam jumlah yang banyak.

Di dalam daun sirsak juga diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi.

Cara memanfaatkannya hingga menjadi obat :
  1. Daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Air diminum selagi hangat. Hal ini dilakukan selama 3 – 4 minggu. Daun yang diambil adalah daun yang ke empat dari pucuk hingga turun  ke bawah sampai 15 lembar.
  2. Cara kedua adalah dengan mengkonsumsi daging buah sirsak sebanyak 150 – 250 gr/hari dengan mengolahnya menjadi jus.

Reaksi akan muncul setelah dikonsumsi 3 – 7 hari rutin setiap hari  dengan durasi 3 kali dalam satu hari. Bila tidak ada pengaruh setelah mengkonsumsi daun sirsak selama dua bulan, maka pengobatan ini bisa ditinggalkan.

Perlu diperhatikan : sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi daun sirsak sebaiknya anda mengkonsultasikannya dulu dengan dokter anda atau herbalis anda tempat anda berobat.

Sumber : 
  1.  Buku : Herbal
  2.  Fitri Yulianti – Okezone, 5 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar